
UT Purwokerto Hadiri Sarasehan Kebudayaan di Ponpes Al-Falah Jatilawang sebagai Penguat Budaya dan Pendidikan
Purwokerto, 11 September 2025 — Universitas Terbuka Purwokerto mendapat kehormatan diundang sebagai peserta dalam Sarasehan Kebudayaan yang digelar di Pondok Pesantren Al-Falah Mangunsari Tinggarjaya, Jatilawang, Banyumas, pada Kamis malam, 11 September 2025. Acara ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadly Zon, M.Sc., tokoh adat, akademisi, santri, dan masyarakat umum, memperteguh komitmen kampus dalam pelestarian budaya dan penguatan pendidikan.
Kegiatan diawali dengan ziarah ke makam Hj. Nyai Marfuah sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan spiritual dan budaya pesantren. Selanjutnya dilaksanakan sarasehan yang menyatukan elemen agama, adat, dan budaya; antara santri, tokoh masyarakat, ormas, warga adat seperti Bonokeling, dan pihak-pihak akademis. Tema utama adalah pertemuan antara tradisi leluhur dan semangat masa kini.
Dalam sambutannya, Menteri Kebudayaan menekankan bahwa kekayaan budaya Indonesia—meliputi suku, bahasa daerah, warisan seni tradisional seperti wayang, batik, angklung, hingga keris—adalah pilar yang harus terus dilestarikan. Pesantren, menurut beliau, memiliki peran strategis bukan hanya dalam membina iman dan ilmu, tetapi juga dalam menghasilkan karya-karya budaya (film, musik, sastra) yang lahir dari nilai santri dan tradisi lokal.
KH. Ahmad Shobri, pengasuh Ponpes Al-Falah, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kebudayaan adalah akar; agama adalah cahaya. Jika akar kuat dan cahaya terang, maka bangsa ini akan tumbuh kokoh. Ucapan ini menjadi inti dari semangat sarasehan.
Partisipasi UT Purwokerto dalam kegiatan ini bukan hanya sebagai tamu, tetapi sebagai bagian dari jaringan akademik yang mendukung pelestarian budaya dan pendidikan inklusif. Antara lain, UT Purwokerto melihat kesempatan sebagai berikut:
- Memperluas kolaborasi dengan pondok pesantren dalam penyelenggaraan pelatihan, workshop kebudayaan, dan pengembangan kreativitas santri.
- Mengoptimalkan sistem Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) UT agar menjadi medium pendidikan yang fleksibel bagi santri dan masyarakat pesantren yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi.
- Mendukung produksi dan publikasi karya budaya lokal melalui penelitian dan kerja sama akademik, baik antar lembaga maupun masyarakat pesantren.
Dengan diundangnya UT Purwokerto, kampus berharap bahwa kehadiran dan dukungan akademik institusi dapat memberi manfaat ganda: meningkatkan akses pendidikan bagi santri dan masyarakat sekitar, sekaligus memperkuat identitas budaya lokal sebagai bagian dari kekayaan nasional.
Universitas Terbuka Purwokerto berkomitmen untuk terus menjalin sinergi dengan lembaga keagamaan, pesantren, serta stake-holders budaya lainnya, agar pendidikan dan budaya dapat tumbuh bersama sebagai fondasi pembangunan karakter bangsa.