Direktur SPs Kunjungi UT Purwokerto
Direktur Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Terbuka (UT) Prof. Dr. Maman Rumanta, M.Si mengunjungi UT Purwokerto, Jum’at (17/11/2023). Turut hadir Kaprodi Magister Administrasi Publik Dr. Hj. Rulinawaty, S.Sos., M.Si. beserta staf. Tujuan dari kunjungan tersebut yaitu untuk menyapa mahasiswa pascasarja UT Purwokerto, Prof. Maman ingin mendengarkan secara langsung apakah ada kendala serta masukan dari mahasiswa selama menempuh studi magister di UT.
Sebanyak 30 mahasiswa pascasarja hadir dalam kegiatan tersebut, baik yang hadir langsung di ruang tutorial maupun secara virtual. Kegiatan tersebut dibuka oleh Direktur UT Purwokerto dalam kesempatan in diwakili oleh Manajer Pembelajaran dan Ujian Drs. Suhartono, M.Si. beliau menyampaikan bila mahasiswa menemui kendala selama menempuh program magister di UT, agar dapat menyampaikan secara langsung sehingga proses pembelajaran dapat berjalan lancar dan dapat segera menyelesaikan Tugas Akhir Program Magister (TAPM).
“Jangan sampai terlena karena waktu belajar yang fleksibel di UT, charge kembali semangat untuk menyelesaikan dan tidak usah lama-lama kuliah di UT, bila menemui kendala segera sampaikan untuk dapat kami bantu, kehadiran Direktur SPs beserta tim di UT Purwokerto silahkan untuk dimanfaatkan sebaik mungkin,” ungkap Suhartono.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Maman menyampaikan arah kebijakan terbaru yang diberlakukan di sekolah pascasarjana, dimana tim SPs akan mengidentifikasi mahasiswa yang telah Lewat Masa Studi (LMS) untuk dapat disapa dan diberikan solusi apa yang menjadi kendala, sehingga ditargetkan tahun 2024 akhir mahasiswa LMS sudah lulus semua.
“Kami dan Tim SPs sedang mengidentifikasi mahasiswa LMS untuk dapat dipetakan mana mahasiswa yang masih aktif namun terkendala dan mana yang sudah tidak aktif karena tidak meneruskan atau ada yang telah meninggal dunia, sehingga dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa pascasarjana dapat kami berikan secara optimal, dan saat ini saya memberlakukan SOP pelaksanaan BTR 1, BTR 2, dan TAPM dengan waktu maksimal 12 hari kerja setelah usulan pelaksanaan sehingga mahasiswa tidak terlalu lama menunggu,” tegas Prof. Maman.
Kegiatan yang berlangsung selama tiga jam tersebut lebih banyak diisi dengan diskusi, beberapa mahasiswa pascasarjana menyampaikan apresiasi, masukan, serta kendala yang dialami saat menempuh program magister dan ditanggapi langsung oleh Direktur SPs maupun Kaprodi MAP.
Acara ditutup dengan coaching clinic penyusunan TAPM oleh Kaprodi MAP Dr. Rulinawati, secara bergantian mahasiswa diberikan tips, trik, dan saran serta berdiskusi satu dengan yang lainnya. (cnd)